Vitamin "S", Anyone?

Diposting oleh risvhal

Jika dihadapkan pada sebuah pilihan, antara seks dan makanan, manakah yang akan Anda pilih? Kebanyakan orang beranggapan bahwa seks adalah kebutuhan dan vitamin adalah makanan. Benarkah vitamin dan seks adalah dua hal yang tidak berhubungan?
Joe (34), seorang pengusaha muda beranggapan bahwa seks adalah kebutuhan yang masih dapat dikendalikan. Andy (32), seorang peneliti muda yang sedang menanjak namanya beranggapan sebaliknya, seks dapat dikendalikan apabila makanan kita juga dikendalikan. Bila makanan yang dikonsumsi 'berantakan' demikian pula yang akan terjadi pada kualitas seks kita.
Anda bahkan tidak akan mengetahuinya, karena ukuran seks yang baik menurut sebagian besar orang adalah kuantitas, seberapa cepat gairah itu muncul, dan bila pasangan hamil membuktikan bahwa kualitas spermanya baik. Benarkah?
Seperti dikatakan dr. Johny Felix Gosyanto, konsultan seks dari On Clinic Indonesia, kualitas seks yang baik paling banyak dipengaruhi oleh nutrisi. Ini dapat ditunjukkan dengan mudah melalui kulit manusia, karena seks yang sehat membuat kulit cerah dan bersinar.
Andy misalnya, beberapa tahun sebelumnya, ia sering mengalami nyeri kronik dan depresi akibat beban pekerjaan dan makanan yang tidak teratur serta tidak sehat. Padahal, menurut Andy, rutinitas hubungan seksnya cukup. Sewaktu mengambil cuti panjang setelah menyelesaikan penelitiannya, Andy mulai makan lebih teratur dan ia merasakan nyeri kroniknya perlahan mulai menghilang.
Sewaktu mulai bekerja lagi, Andy mempertahankan beberapa kebiasaannya selama berlibur. Hasilnya, ia merasa meski jadwalnya padat, pola makannya tidak teratur, namun nyeri kroniknya tak pernah lagi muncul. Rahasianya, menurut Andy adalah kualitas makanan bukan kuantitas.
Dr. Johnny juga mengatakan bahwa rahasia utama seks adalah nutrisi dalam makanan yang kita makan. Ini bukan berarti kita harus mengonsumsi makanan organik atau menganut pola diet tertentu. Melainkan mengonsumsi makanan yang kandungan nutrisinya sesuai dengan kebutuhan tubuh. Misalnya, Anda tidak perlu mengonsumsi vitamin C dari suplemen bila porsi makan buah-buahan sudah mencukupi.
Dengan memperoleh gizi yang sehat melalui makanan, tubuh kita akan pula menjadi sehat. Dengan tubuh yang sehat, maka sirkulasi darah dalam tubuh akan mengalir dengan lancar ke seluruh bagian tubuh termasuk ke otak. Sehingga, kita akan lebih cepat menerima rangsangan, termasuk rangsangan seksual.

Zat Pengedali Gairah

Dalam penelitian yang sama, Dr Brody juga menggali kaitan antara vitamin dan kemampuan seksual. Komponen utamanya adalah gabungan dari vitamin E dan vitamin C.
Bahkan, belakangan ini kita dapat sering menemukan iklan produk yang menjanjikan kehidupan seks yang lebih baik, terutama bagi kaum Adam. Komponen utama yang paling sering ditemui dalam produk-produk tersebut adalah vitamin E.
Kebanyakan pria yang mengonsumsi vitamin E setidaknya sekali minggu merasakan lebih banyak energi seksual, lebih berat, ereksi yang lebih lama, lebih sensitif terhadap rangsangan, libido yang lebih kuat, frekuensi orgasme yang lebih kuat. Rahasianya terdapat dalam vitain E yang kita makan melalui salad sayur dan buah, atau cap cay, misalnya.
Secara umum, seperti dikatakan dr. Samuel Oetoro SpGK, ahli gizi dari Semanggi Specialist Clinic Jakarta, konsumsi vitamin E yang seimbang akan menghindarkan pelepasan radikal bebas ketika tubuh merespon stres, dan mengurangi risiko penyebab kanker terutama prostat pada kaum pria.
Dr Gunter menjabarkan beberapa jenis vitamin lain yang memberikan bonus berupa improvisasi kehidupan dan kemampuan seksual. Vitamin A, misalnya. Zat ini yang sangat penting untuk reproduksi normal.
Bila Anda mengalami atrophy pada testikel pria dan ovarium pada wanita, menurunnya hormon seks, seperti cairan mani yang lebih kering, dan kulit yang kusam, bisa jadi Anda mengalami kekurangan vitamin A. Dr Samuel menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang banyak mengandung ikan, telur, keju, yoghurt, sayuran berwarna hijau, dan buah-buahan berwarna kuning.
Stres kerja yang berkepanjangan seringkali ditunjukkan dengan jantung berdebar kencang. Ini salah satu pertanda adanya defisiensi vitamin B1 yang dampaknya dapat menurunkan tingkat energi dan mengurangi kendali seksual. Biasanya, gejala ini ditemani oleh masalah pada tulang belakang dan kulit berkerut serta kusam yang menandakan adanya kekurangan vitamin B3.
Gairah seksual mengalami akibat karena vitamin ini meningkatkan aliran darah ke seluruh pembuluh, termasuk ke otak. Keduanya dapat diatasi dan dicegah dengan mengonsumsi kacang-kacangan, asparagus, nanas, gandum, nasi merah, daging ayam, ikan, brokoli, dan yoghurt. Menu makanan yang banyak mencakup kandungan ini misalnya adalah daging ayam goreng cah asam manis yang ditaburi potongan nanas.
Makanan dan seks adalah dua aktifitas yang ternyata sama pentingnya. Makan banyak dapat mempengaruhi kehidupan seksual, juga dapat digunakan sebagai bagian dari pengalaman yang romantis bersama pasangan. Seperti kutipan bijak dari novelis Perancis yang terkenal, Honore de Balzac: "Every night should have its own menu."

Memilih Suplemen yang Tepat untuk Tubuh

1. Perhatikan legalisasi keamanan yang terdapat pada label. Misalnya, USP (United States Pharmacopoeia) atau BP (British Pharmacopoeia). Ini jenis vitamin yang terdapat di dalamnya berkualitas tinggi.
2. Perhatikan label "chelate" atau "chelated" pada suplemen mineral. Ini menandakan kandungan tingkat protein guna mendukung kerja sel-sel dan darah.
3. Carilah formula yang mengandung enzim yang berguna untuk menekan molekul protein yang bekerja dalam lambung.
4. Pilihlah vitamin yang berasal dari sari makanan (food base).
5. Belilah suplemen di toko obat atau apotik yang telah terpercaya untuk menghindari memperoleh suplemen yang palsu.
Sumber: Male Emporium

This entry was posted on 14.08 . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar